Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO/ASA (ISO speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Air merupakan unsur/sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Hampir 71% air menutupi bumi. Semua aktifitas manusia pasi membutuhkan air. Namun pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Salah satu prose
s aliran sungai di bumi adalah sungai, yang merupakan media paling strategis bagi air untuk mengalami siklus air yang tentunya sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain itu sungai juga merupakan media siklus air hujan yang alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Tapi bagaimana jika terjadi pencemaran massal terhadap air? Sedang kita ket
ahui bahwa air adalah salah satu komponen unsur kehidupan yang sangat penting?
Di darat, ancaman kehidupan yang terbesar adalah dessication (kekeringan yang ekstrim). Air hilang dalam berbagai cara evaporasi dari permukaan pernafasan, evaporasi dari kulit, eliminasi tinja, dan pengeluaran urin.
Saat ini di daerah Nepal, yang merupakan salah satu daerah yang dekat dengan pusat air es (kutub) terancam mengalami kekeringan karena pemanasan global. Lalu bagaimana tindakan kita terhadap fenomena mengerikan yang mungkin saja terjadi dengan hilangnya air di bumi…??
Berikut beberapa contoh fenomena "nasib" AIR yang ada di Indonesia:
F: 9
S: 1/40
at 16.45/pondok hij
ISO: 500
F: 9
S: 1/40
at 16.36/pondok hijau
ISO: 500
F: 9
S: 1/50
at 16.27/pondok hijau
ISO: 500
F: 9
S: 1/60
at 16.20/pondok hijau
ISO: 500
F: 8
S: 1/60
at 16.00/pondok hijau
thanks for inspiring me...
BalasHapusmampir juga ya ke : adankdodolgarut.blogspot.com